Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
RSS

Cintaku sampai Tua


Sore itu sama seperti hari-hari biasa. Hanya sedikit berbeda dengan bawaan ditangan, penuh barang-barang belanjaan. Turun dari bis, saya dan suami menunggu simbol hijau gambar orang berjalan dengan bunyinya yang khas, artinya melintaslah dengan berhati-hati.
Tiba di ujung seberang, tampak sepasang suami-istri yang sudah tua berjalan tertatih-tatih menunggu untuk menyebrang. meski tanda hijau masih beberapa detik lagi mereka menunggu waktu menyebrang selanjutnya, tak mungkin mereka akan sempat menyebrang dengan jalan yang tertatih-tatih.

Hati saya langsung terenyuh dan terharu, "Kasihan ya Pa ", "Jangan dikasihani Sayang, justru kita berbangga dengan mereka, di usia senja tetap saling bersama dan menopang " kata suamiku. Saya merenung sejenak, lalu teringat lagu Sheila on 7,


Saat aku lanjut usia
Saat ragaku terasa tua
Tetaplah kau s’lalu di sini
Menemani aku bernyanyi

Saat rambutku mulai rontok
Yakinlah ku tetap setia
Memijit pundakmu hingga kau tertidur pulas

    

Genggam tanganku saat tubuhku terasa linu
Kupeluk erat tubuhmu saat dingin menyerangmu
Kita lawan bersama, dingin dan panas dunia
Saat kaki t’lah lemah kita saling menopang
Hingga nanti di suatu pagi salah satu dari kita mati
Sampai jumpa di kehidupan yang lain




Ahhh betapa saya harus belajar dari mereka, meski keduanya sudah renta, tetap saling menopang agar bisa berjalan. Tetap percaya pada satu sama lain. Saling berbangga dengan pasangan meski wajahnya sudah kisut dan keriput, tetap bercanda meski pandengaran berkurang, tak lupa senyum walau gigi tlah tiada. Sungguh cinta yang tak kenal usia.

Saya  melangkah pulang dengan segudang renungan di pikiran dengan tangan yang melingkar erat di tangan suamiku.


        

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment